MENCEGAH API DAN ASAP MERAMBAT CEPAT

Kebakaran bisa terjadi di ruangan mana pun, di dalam bangunan apa pun, termasuk rumah tinggal. Seringkali ketika penghuni tahu ada api di salah satu ruang di rumahnya, api sudah terlanjur menyebar ke ruangan lain.



Untuk mendeteksi adanya api dan asap, pemilik rumah hendaknya memasang alarm kebakaran (fire alarm). Langkah ini efektif untuk memberi tahu penghuni akan bahaya kebakaran yang lebih parah.

Ketika api telah menjalar dan membesar, langkah terbaik adalah menyelamatkan diri. Upaya ini dapat dilakukan dengan mencari jalan lebih cepat ke luar bangunan. Di sisi lain, kita juga bisa membuat ruang-ruang di rumah lebih tahan api, sehingga tercipta waktu lebih bagi penghuni untuk melakukan evakuasi.

Salah satu cara memperpanjang waktu itu bisa dilakukan dengan membuat pintu atau dinding antarruang menjadi lebih tahan api. Caranya antara lain dengan melapiskan panel tahan api pada pintu dan dinding. Dengan demikian, ruang menjadi lebih tahan terhadap api, sehingga ada waktu lebih untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi.

Bagaimana cara kerja panel?

Panel tahan api terbuat dari sodium silicate dan glass fibers yang dilapisi oleh epoxy resin dan cured. Ketika suhu memanas, di atas 100°C, panel akan mengembang menyerupai busa (spons). Spons ini tahan terhadap tekanan, tidak mudah terbakar, sekaligus berfungsi sebagai insulasi panas.

Panel ini dapat dipasang secara berlapis (sandwich) pada rongga di antara dua lapisan pintu atau dinding (lihat foto). Pelapisnya bisa papan High Density Fiberboard (HDF). Saat terjadi kebakaran, temperatur tinggi akan membuat panel tahan api berubah menjadi spons dan memadati ruang kosong di dalam dinding atau pintu. Spons ini akan memperlambat penyebaran api dan asap ke ruangan lain. Dengan demikian, penghuni rumah memiliki waktu lebih banyak untuk mengevakuasi diri atau keluarganya.

From:kompas_news

Leave a comment